Malam ini akhirnya datang juga..
Malam dimana aku ditemani segelas kopi dihadapanku..
Malam dingin disuatu bukit tempatku biasa berdiam diri..
Malam ini dan aku sendiri lagi..
Sepi..
Entah sepi sekali aku rasakan..
Padahal orang lalulalang membuat suasana semakin ramai..
Tapi jauh ku tengok kedalam hatiku, terlihat sangt sepi sekali..
Tempat yang biasa diramaikan olehmu, kini jadi sepi..
Aku datang ketempat ini setelah pulang dari rumahmu..
Berniat silaturahmi..
Tapi baru saja aku melangkahkan kaki menuju rumahmu,
Kau sudah menolakku mentah-mentah..
Seberapa salahkah aku?
Adakah kesalahan fatal yang aku lakukan padamu?
Setiap kubertanya kau tak pernah jawab..
Hari itu pula aku berniat memberikan buku harianku untukmu..
Buku harian yang sejatinya aku tulis untuk menggambarkan keindahanmu..
Untuk aku ceritakan semua moment terbaikku bersamamu..
Sedetikpun saat aku sedang bersamamu, selalu aku usahakan untuk ku transfer menuju buku catatan itu..
Buku ini..
Ditempat ini..
Saat ini..
Sedang aku genggam..
Aku kembali baca semuanya..
Mengenang semua yg pernah ada..
Otakku kembali menari-nari merekam semua kejadian dulu..
Dibuku ini..
Semua ada dibuku ini..
Kali ini..
Setelah semua telah kubaca kembali..
Aku genggam buku ini, aku dekap..
Daan aku buang sejauh-jauhnya..
Maaf..
Rupanya aku juga harus belajar melupakanmu..
Biarlah semua kenangan tentangmu ikut terbuang dengan buku itu..
Maafkan aku..
Aku mengingkari janjiku untuk tetap menunggumu..
Sakit rasanya terus menunggu tanpa ada balasan darimu..
Maaf..
Maafkan aku..
Malam dimana aku ditemani segelas kopi dihadapanku..
Malam dingin disuatu bukit tempatku biasa berdiam diri..
Malam ini dan aku sendiri lagi..
Sepi..
Entah sepi sekali aku rasakan..
Padahal orang lalulalang membuat suasana semakin ramai..
Tapi jauh ku tengok kedalam hatiku, terlihat sangt sepi sekali..
Tempat yang biasa diramaikan olehmu, kini jadi sepi..
Aku datang ketempat ini setelah pulang dari rumahmu..
Berniat silaturahmi..
Tapi baru saja aku melangkahkan kaki menuju rumahmu,
Kau sudah menolakku mentah-mentah..
Seberapa salahkah aku?
Adakah kesalahan fatal yang aku lakukan padamu?
Setiap kubertanya kau tak pernah jawab..
Hari itu pula aku berniat memberikan buku harianku untukmu..
Buku harian yang sejatinya aku tulis untuk menggambarkan keindahanmu..
Untuk aku ceritakan semua moment terbaikku bersamamu..
Sedetikpun saat aku sedang bersamamu, selalu aku usahakan untuk ku transfer menuju buku catatan itu..
Buku ini..
Ditempat ini..
Saat ini..
Sedang aku genggam..
Aku kembali baca semuanya..
Mengenang semua yg pernah ada..
Otakku kembali menari-nari merekam semua kejadian dulu..
Dibuku ini..
Semua ada dibuku ini..
Kali ini..
Setelah semua telah kubaca kembali..
Aku genggam buku ini, aku dekap..
Daan aku buang sejauh-jauhnya..
Maaf..
Rupanya aku juga harus belajar melupakanmu..
Biarlah semua kenangan tentangmu ikut terbuang dengan buku itu..
Maafkan aku..
Aku mengingkari janjiku untuk tetap menunggumu..
Sakit rasanya terus menunggu tanpa ada balasan darimu..
Maaf..
Maafkan aku..
0 komentar:
Posting Komentar